Nama Lain Malaikat Jibril
Meskipun telah disebutkan sebanyak dua kali di dalam firman Allah SWT, diketahui bahwa Jibril memiliki beberapa nama lain. Berikut beberapa nama lain dari malaikat Jibril.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ruhul Qudus (Ruh Al Qudus) atau Ar Rukh adalah nama lain yang disematkan kepada malaikat Jibril. Perihal nama ini disebutkan melalui Al-Qur'an Surah An-Nahl ayat 102 yang berbunyi:
قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad SAW), "Ruhulkudus (Jibril) menurunkannya (Al-Qur'an) dari Tuhanmu dengan hak untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang muslim (yang berserah diri terhadap Allah SWT).""
Nama ini kemudian dapat ditemukan lagi dalam Al-Qur'an Surah Al-Qadr ayat 4 yang berbunyi:
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Artinya: "Pada malam itu turun para malaikat dan "Rūḥ" (Malaikat Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan."
Melalui Tafsir Ibnu Katsir, ayat ini menerangkan bahwa malaikat Jibril bertugas atas izin Allah SWT untuk menurunkan Al-Qur'an sekaligus ketetapan-Nya dari Lauh Mahfuz.
Ruhul Amin (Ar-Ruh Al-Amin) merupakan nama lain yang juga diberikan Allah SWT kepada malaikat Jibril. Nama ini disebut dalam firman- Nya pada Al-Qur'an surah As-Syu'ara ayat 192-193 yang berbunyi:
وَاِنَّهٗ لَتَنْزِيْلُ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ (192
نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ (193
Artinya: "Sesungguhnya ia (Al-Qur'an) benar-benar diturunkan Tuhan semesta alam. Ia (Al-Qur'an) dibawa turun (ke dunia) oleh Ruhulamin (Jibril)."
Dilansir dari tafsir Kemenag, ayat ini menjelaskan Jibril diberikan nama Ar-Ruh Al-Amin karena ia diberikan tugas oleh Allah SWT untuk menyampaikan ayat-ayat Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW.
Dikisahkan bahwa Al-Qur'an ditanamkan ke dalam hati Nabi Muhammad SAW oleh Ruhul Amin. Artinya, Al-Qur'an dibacakan oleh malaikat Jibril sedemikian rupa sehingga Nabi Muhammad SAW memahami betul arti dan maksudnya."
Perawakan Malaikat Jibril
Malaikat Jibril memiliki bentuk tubuh yang mewakili bentuk malaikat seperti yang dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur'an Surah Fatir ayat 1 yang berbunyi:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ جَاعِلِ الْمَلٰۤىِٕكَةِ رُسُلًاۙ اُولِيْٓ اَجْنِحَةٍ مَّثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَۗ يَزِيْدُ فِى الْخَلْقِ مَا يَشَاۤءُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: "Segala puji bagi Allah, Pencipta langit dan bumi yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap. Masing-masing (malaikat ada yang) dua, tiga, dan empat. Dia menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."
Melalui buku Cara Tepat Mendapat Pertolongan Allah karya H. Supriyanto. LC., M.S.I, Imam Muslim meriwayatkan bahwa malaikat Jibril memiliki 600 sayap. Berikut bunyi haditsnya.
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ أَنَّ رَسُوْلَ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ لَهُ سِتُّمِائَةِ جَناحِ
Artinya: Bahwa Ibnu Mas'ud mengatakan "Rasulullah SAW melihat malaikat Jibril, ia memiliki 600 sayap. Semakin banyak jumlah sayap yang mereka (malaikat) miliki, semakin tinggi level (tingkatan), kemampuan, dan semakin cepat mereka dalam melaksanakan perintah Allah SWT."
Setiap malaikat memiliki tugas dan keperluannya sendiri atas izin dan perintah Allah SWT, termasuk dengan malaikat Jibril yang memiliki nama lain dalam penyebutan di Al-Qur'an. Semoga informasi ini dapat menambah keimanan kita ya, detikers.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Istilah Ar Ruh, Ruhul Qudus, Ruhul Amin dan Ruhul Haq adalah nama lain dari Malaikat Jibril.
Malaikat Jibril adalah salah satu malaikat Allah yang wajib dipercaya dalam Islam. Tugas Malaikat Jibril adalah memberikan wahyu kepada nabi dan Rasul.
Berikut penjelasan nama-nama lain dari Malikat Jibril
Dikutip dari wikipedia, Kata "ar-ruh" memiliki beberapa arti, yaitu: Al-Qur'an, Nafas, Jibril, Nabi Isa, Jiwa yang mengalir dalam diri makhluk hidup.
Malaikat Jibril juga memiliki nama sebagai Ar Ruh.
Ar Ruh (roh) Ar-Ruh merupakan salah satu nama lain Malaikat Jibril.
Dikutip dari kompas.com, Ar-Razi menyatakan dua sebab Malaikat Jibril disebut ruh. Pertama, karena memang ia sebagai malaikat tidak memiliki jasmani yang khas. Malaikat Jibril semata-mata ruh. Kedua, karena wahyu yang dibawanya itu, Malaikat Jibril membawa ruh yang hidup dalam jiwa manusia.
Ruhul quddus artinya : Ruh yang suciKata Al-Quddus berasal dari bahasa Arab Qaddasan yang berarti menyucikan atau menjauhkan dari kejahatan.
Ruhul Quddus, Nama lain dari Malaikat Jibril ini disebut dalam Alquran Surat An Nahl ayat 102.
Surat An-Nahl Ayat 102قُلْ نَزَّلَهُۥ رُوحُ ٱلْقُدُسِ مِن رَّبِّكَ بِٱلْحَقِّ لِيُثَبِّتَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَهُدًى وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ
Arab-Latin: Qul nazzalahụ rụḥul-qudusi mir rabbika bil-ḥaqqi liyuṡabbitallażīna āmanụ wa hudaw wa busyrā lil-muslimīn
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Mufti Mesir Dr Syauqi Alam memberi penjelasan soal mengapa malaikat Jibril disebut Ruh Kudus dalam Alquran. Penyebutan ini ada dalam Alquran Surat An Nahl ayat 102.
قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ
"Katakanlah, "Rohulkudus (Jibril) menurunkan Alquran itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)." (QS An Nahl ayat 102)
Syauqi Alam, dalam tafsirnya atas ayat tersebut, menjelaskan, mengapa malaikat Jibril disebut Ruh Kudus dalam Alquran adalah karena malaikat diciptakan Allah SWT yaitu dengan menciptakan ruh dari diri-Nya tanpa lahirnya orang tua dan anak.
Hal itu sama dengan Nabi Isa AS, putra Maryam, yang juga disebut ruh karena alasan yang sama.
"Ini merupakan suatu penghormatan dan pemuliaan baginya dari Allah SWT, serta derajatnya yang tinggi. Ini juga merupakan salah satu hal yang dengannya Allah menghidupkan agama, sebagaimana Dia menghidupkan tubuh dengan ruh," jelas Syauqi Alam.
Dia juga mengutip tafsir Imam ath-Thabari dalam Jami' Al Bayan, yang menyebutkan:
[وإنما سمى الله تعالى جبريل "روحًا" وأضافه إلى "القدس"؛ لأنه كان بتكوين الله له روحًا من عنده، من غير ولادة والد ولده، فسماه بذلك "روحًا"، وأضافه إلى "القدس" -و"القدس" هو الطهر- كما سمى عيسى ابن مريم "روحًا" لله من أجل تكوينه له روحًا من عنده من غير ولادة والد ولده] اهـ.
"Allah Yang Mahakuasa menyebut Jibril sebagai "Ruh" dan menambahkannya dengan "Al Quds" (Suci). Ini karena Allah sendiri yang menciptakan ruh untuk malaikat, tanpa lahirnya orang tua dan anak, maka disebutlah ruh dan menambahkannya kepada Al Quds (Suci), sama seperti Isa putra Maryam, karena Allah menciptakan langsung ruhnya tanpa lahirnya orang tua dan anak."
Baca juga: Pesan Nabi Muhammad SAW untuk Saudara-Saudara Kita di Palestina
Adapun Imam al-Razi dalam Mafatih al-Ghayb menjelaskan, malaikat Jibril disebut Ruh Kudus karena pertama, untuk menunjukkan bahwa ini merupakan suatu kehormatan bagi Jibril dan penekanan atas kedudukannya yang tinggi di sisi Allah SWT.
Kedua, Jibril disebut Ruh Kudus karena ia menghidupkan agama sebagaimana tubuh yang dihidupan oleh ruh. Sebab, Jibril bertanggungjawab menurunkan wahyu kepada para nabi, dan para pengikut yang mukallaf pun hidup dalam agama yang dibawa nabi mereka.
Ketiga, karena Jibril memiliki kerohanian atau spiritualitas yang dominan, sebagaimana para malaikat lainnya. Namun, spiritualitas Jibril melebihi malaikat yang lain.
Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Nabi Musa Kitab Taurat, dan Kami iringi kemudian daripadanya dengan beberapa orang Rasul, dan Kami berikan kepada Nabi Isa Ibni Maryam beberapa mukjizat serta Kami teguhkan kebenarannya dengan Ruhul-Qudus (Jibril). Maka patutkah, tiap-tiap kali datang kepada kamu seorang Rasul membawa sesuatu (kebenaran) yang tidak disukai oleh hawa nafsu kamu, kamu (dengan) sombong takbur (menolaknya), sehingga sebahagian dari Rasul-rasul itu kamu dustakan, dan sebahagian yang lain pula kamu membunuhnya?
Katakanlah (wahai Muhammad): "Sesiapa memusuhi Jibril maka sebabnya ialah kerana Jibril itu menurunkan Al-Quran ke dalam hatimu dengan izin Allah, yang mengesahkan kebenaran Kitab-kitab yang ada di hadapannya (yang diturunkan sebelumnya), serta menjadi petunjuk dan memberi khabar gembira kepada orang-orang yang beriman".
Sesiapa memusuhi Allah (dengan mengingkari segala petunjuk dan perintahNya) dan memusuhi Malaikat-malaikatNya dan Rasul-rasulNya, khasnya malaikat Jibril dan Mikail, (maka ia akan diseksa oleh Allah) kerana sesungguhnya Allah adalah musuh bagi orang-orang kafir.
Rasul-rasul Kami lebihkan sebahagian daripada mereka atas sebahagian yang lain (dengan kelebihan-kelebihan yang tertentu). Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata dengannya, dan ditinggikanNya (pangkat) sebahagian daripada mereka beberapa darjat kelebihan. Dan Kami berikan Nabi Isa ibni Maryam beberapa keterangan kebenaran (mukjizat), serta Kami kuatkan dia dengan Ruhul-Qudus (Jibril). Dan sekiranya Allah menghendaki nescaya orang-orang yang datang kemudian daripada Rasul-rasul itu tidak berbunuh-bunuhan sesudah datang kepada mereka keterangan-keterangan (yang dibawa oleh Rasul mereka). Tetapi mereka bertelingkah, maka timbulah di antara mereka: orang yang beriman, dan orang yang kafir. Dan kalaulah Allah menghendaki tentulah mereka tidak berbunuh-bunuhan; tetapi Allah melakukan apa yang dikehendakiNya.
(Ingatlah) ketika Allah berfirman: "Wahai Isa ibni Maryam! Kenanglah nikmatKu kepadamu dan kepada ibumu, ketika Aku menguatkanmu dengan Ruhul-Qudus (Jibril), iaitu engkau dapat berkata-kata dengan manusia (semasa engkau masih kecil) dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) ketika Aku mengajarmu menulis membaca, dan hikmat pengetahuan, khasnya Kitab Taurat dan Kitab Injil; dan (ingatlah) ketika engkau jadikan dari tanah seperti bentuk burung dengan izinKu, kemudian engkau tiupkan padanya, lalu menjadilah ia seekor burung dengan izinku; dan (ingatlah ketika) engkau menyembuhkan orang buta dan orang sopak dengan izinku; dan (ingatlah) ketika engkau menghidupkan orang-orang yang mati dengan izinKu; dan (ingatlah) ketika Aku menghalangi Bani Israil daripada membunuhmu, ketika engkau datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan (mukjizat), lalu orang-orang yang kafir di antara mereka berkata: "Bahawa ini hanyalah sihir yang terang nyata"
Katakanlah (wahai Muhammad): Al-Quran itu diturunkan oleh Ruhul Qudus (Jibril) dari Tuhanmu dengan cara yang sungguh layak dan berhikmat, untuk meneguhkan iman orang-orang yang beriman, dan untuk menjadi hidayah petunjuk serta berita yang mengembirakan bagi orang-orang Islam.
Maka Maha Tinggilah Allah, yang Menguasai seluruh alam, lagi Yang Benar (pada segala-galanya). Dan janganlah engkau (wahai Muhammad) tergesa-gesa membaca Al-Quran sebelum selesai dibacakan oleh Jibril kepadamu, dan berdoalah dengan berkata: "Wahai Tuhanku, tambahilah ilmuku".
Ia dibawa turun oleh malaikat Jibril yang amanah.
wahyu itu (disampaikan dan) diajarkan kepadanya oleh (malaikat jibril) yang amat kuat gagah, -
Lalu Allah wahyukan kepada hambaNya (Muhammad, dengan perantaraan malaikat Jibril) apa yang telah diwahyukanNya.
Dan demi sesungguhnya! (Nabi Muhammad) telah melihat (malaikat Jibril, dalam bentuk rupanya yang asal) sekali lagi,
(Nabi Muhammad melihat jibril dalam bentuk rupanya yang asal pada kali ini ialah) semasa " Sidratul Muntaha" itu diliputi oleh makhluk-makhluk dari alam-alam ghaib, yang tidak terhingga.
Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah (wahai isteri-isteri Nabi, maka itulah yang sewajibnya), kerana sesungguhnya hati kamu berdua telah cenderung (kepada perkara yang menyusahkan Nabi); dan jika kamu berdua saling membantu untuk (melakukan sesuatu yang) menyusahkannya, (maka yang demikian itu tidak akan berjaya) kerana sesungguhnya Allah adalah Pembelanya; dan selain dari itu Jibril serta orang-orang yang soleh dari kalangan orang-orang yang beriman dan malaikat-malaikat - juga menjadi penolongnya.
Dan juga (satu misal perbandingan lagi, iaitu): Maryam binti Imran (ibu Nabi Isa seorang perempuan) yang telah memelihara kehormatan dan kesuciannya (dari disentuh oleh lelaki; tetapi oleh sebab Kami telah takdirkan dia mendapat anak) maka Kami perintahkan Jibril meniup masuk ke dalam kandungan tubuhnya dari roh (ciptaan) Kami; dan (sekalipun Maryam itu hidup di antara kaum kafir) ia mengakui kebenaran Kalimah-kalimah Tuhannya serta Kitab-kitabNya; dan ia menjadi dari orang-orang yang tetap taat.
Yang dilalui oleh malaikat-malaikat dan Jibril ke pusat pemerintahanNya (untuk menerima dan menyempurnakan tugas masing-masing, terutama) pada satu masa yang adalah tempohnya (dirasai oleh orang-orang yang bersalah) sungguh panjang, (kerana banyak hitungan hisab dan berat soal jawabnya).
Oleh itu, apabila Kami telah menyempurnakan bacaannya (kepadamu, dengan perantaraan Jibril), maka bacalah menurut bacaannya itu;
(Tambahan pula) pada masa Jibril dan malaikat-malaikat yang lain berdiri bersaf-saf (menunggu perintah Tuhan), tidak ada yang berani berkata-kata (memohon pertimbangan) melainkan yang telah diizinkan baginya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah, serta ia berkata benar.
Sebenarnya Al-Quran itu, sungguh-sungguh Kalamullah (yang disampaikan oleh Jibril) Utusan yang mulia,
Dan (Nabi Muhammad yakin bahawa yang disampaikan kepadanya ialah wahyu dari Tuhan, kerana) demi sesungguhnya! Nabi Muhammad telah mengenal dan melihat Jibril di kaki langit yang nyata.
Pada Malam itu, turun malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka, kerana membawa segala perkara (yang ditakdirkan berlakunya pada tahun yang berikut);
Malaikat yang bertugas menyampaikan wahyu adalah Malaikat Jibril. Wahyu tersebut ditujukan pada seluruh nabi dan rasul untuk disampaikan lagi pada umatnya. Sebab itu pula, Malaikat Jibril dijuluki sebagai penghulu para malaikat.
Tugas Malaikat Jibril tersebut termaktub dalam firman Allah surah Al Baqarah ayat 97-98 yang berbunyi,
(97) قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ(98) قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Barangsiapa menjadi musuh Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman."
Dalam ayat lain yakni surah An Nahl ayat 102, Allah SWT berfirman,
قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ
Artinya: Katakanlah, "Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)."
Malaikat Jibril memiliki banyak nama panggilan, di antaranya adalah Ar Ruh, Al Amin, dan Ruh Al Qudus, seperti yang dikutip dari buku Malaikat dalam al-Qur'an: Yang Halus dan Tak Terlihat yang ditulis oleh cendekiawan muslim Quraish Shihab.
Hal itu sesuai dengan keterangan yang disebutkan dalam surah Asy Syuara ayat 193 dan surah An Nahl ayat 102 dengan menggunakan nama panggilannya, yaitu ar-Ruh al-Amin dan Rohulkudus.
نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ
Artinya: "Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril)."
Malaikat Jibril merupakan salah satu malaikat yang disebutkan secara langsung namanya di dalam Al-Qur'an. Penyebutan nama malaikat Jibril ini terdapat pada surah Al-Baqarah ayat 97-87 dan surah At-Tahrim ayat 4.
Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang bersih dari dosa dan selalu menyembah-Nya. Malaikat diciptakan berbeda dari manusia dengan tidak memiliki hawa nafsu.
Cara Malaikat Jibril Menyampaikan Wahyu pada Rasulullah
Melansir Syaikh Abdul Majid Az-Zandani dalam Ilmul Iman, dalam Shahih Bukhari disebutkan sebuah riwayat dari Aisyah RA bahwa Al-Harits bin Hisyam pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, bagaimana cara turunnya wahyu kepada engkau?"
Rasulullah SAW menjawab, "Terkadang wahyu datang seperti suara bising lonceng. Tentu saja hal ini memberatkanku, sehingga ketika suasana tersebut berhenti, aku sudah menyadari apa yang disampaikan oleh Jibril. Ada kalanya Malaikat Jibril mengubah wujud menjadi seorang laki-laki yang berbicara denganku dan aku pun menyadari apa yang diucapkannya."
Berdasarkan keterangan hadits dalam Al Muwaththa' yang diterjemahkan Tafsir al-Munir Jilid 15 oleh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, cara turun wahyu yang paling berat diterima Nabi Muhammad SAW adalah wahyu datang seperti suara lonceng.
Dengan kata lain, suara tersebut memiliki bunyi yang keras. Bahkan membuat Nabi Muhammad SAW bermandikan keringat di tengah musim dingin merasakan beratnya menerjemahkan suara bunyi lonceng tersebut menjadi Al-Qur'an.
Menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, cara tersebut merupakan yang terberat bagi Nabi Muhammad SAW karena membuat beliau harus mampu mengendalikan kesadaran penuhnya.
Malaikat Jibril juga pernah menyampaikan wahyu melalui mimpi. Aisyah RA berkata, "Aku pernah melihat beliau sedang diturunkan wahyu kepadanya saat musim dingin yang sangat dingin, kemudian wahyu itu berhenti, ternyata kening Nabi bercucuran keringat." (HR Bukhari dan Muslim)
Menurut buku Makalah Pendidikan Agama Islam (PAI) Iman Kepada Malaikat yang ditulis oleh Ahmad Sandi M.M dan Moh. Rizki Abdulloh, Malaikat Jibril juga bertugas mengajarkan agama melalui Nabi Muhammad SAW kepada sahabat-sahabat Rasul. Selain itu, Malaikat Jibril juga yang menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa AS kepada ibunya, Maryam.